curhat dan diary online berkedok blog

Kamis, 07 Juli 2016

Trip To Kabayan

Juli 07, 2016 Posted by Anonim , No comments
Hai Sahabat Blogger.. apa kabar? bertemu lagi di postingan saya yang pastinya mempunyai banyak kekurangan :v namun semoga saja kalian menyukai apa yang saya posting di blog ini.
Kali ini saya akan berbagi pengalaman saat saya mengunjungi Air Terjun Kabayan (dalam Bahasa haji)  atau dalam Bahasa indonesianya berarti Air Terjun Pengantin..
Air Terjun ini terletak di desa Paoh, Kec.Tiga Di Haji. Kab.OKU Selatan. Prov.Sumatera Selatan..  Kebetulan saya belum tahu dan masih terus mencari tahu berapa ketinggian Air Terjun ini. 

Air Terjun ini juga memiliki cerita unik di dalamnya konon katanya sepasang pengantin mengakhiri hidup mereka dengan meloncat dari Air Terjun ini, dan dari cerita unik tersebut terbentuklah mitos bahwa tidak dianjurkan bagi sepasang calon pengantin untuk mengunjungi Air Terjun ini. Air terjun ini memiliki dua tingkatan.. namun saya belum sempat untuk mengunjungi Air Terjun tingkat kedua.


Baiklah mungkin itu sedikit intro tentang perjalanan saya menuju Air Terjun ini :v , sekarang saya akan mulai menceritakan pengalaman saya untuk mengunjungi Air Terjun tersebut :v

Perjalanan saya dimulai pada hari Sabtu , 2 Juli 2016 , dengan rencana dadakan akhirnya saya bisa mengumpulkan beberapa teman saya (Panji, Naufal, Jesika, Sopi, Mutiara, Mona, dan Venisha) untuk mengunjungi Air Terjun tersebut. Kami berkumpul dirumah Panji terlebih dahulu, dan sekitar pukul 11.54 WIB barulah kami pergi menuju Air Terjun tersebut. Desa demi Desa kami lalui , tentunya dengan bertanya dengan beberapa penduduk karena tidak satupun dari kami yang pernah mengunjungi Air Terjun ini sebelumnya, namun karena rasa penasaran yang sangat tinggi akhirnya tibalah kami di desa Paoh (Sukabumi) yaitu desa terakhir sebelum menuju Air Terjun Kabayan tersebut. dimana kami langsung melanjutkan perjalan hingga menuju sebuah jembatan kecil dan untungnya ada penduduk lewat dan berkata jika tidak ada tempat untuk kendaraan motor dan kami harus menitipkan kendaraan kami di rumah penduduk, akhirnya kami langsung kembali ke rumah penduduk terdekat dan menitipkan motor kami. Lalu kami berjalan kaki menuju Air Terjun Kabayan.

Setelah tiba di atas air terjun tersebut kami pun kebingungan mencari jalan untuk turun kebawah karena Air terjun ini masih sangat alami tanpa sentuhan sedikit pun, setelah beberapa menit akhirnya kami memutuskan untuk turun melewati jalan yang tentunya menurun :3 wkwkw.. Beberapa perempuan yang kami ajak untuk mengunjungi Air Terjun Ketakutan untuk turun  karena memang untuk kebawah hanya bisa mengandalkan beberapa akar pohon untuk berpegangan.. saat mereka melihat ulat pun mereka menjerit ketakutan :3 dan tentunya itu menambah keseruan saat kami mengunjungi Air Terjun ini. Dan setelah kami berhasil turun barulah terlihat keindahan Air Terjun ini. Dimana Air mengalir sedemikian rupa :3 dan untuk kesekian kalinya saya berpikir dalam hati bahwa “SUNGGUH INDAH TUHAN MENCIPTAKAN BUMI OKU SELATAN” ,, dan setelah mengambil beberapa foto (untuk di upload di Instagram dan media social lainnya sehingga bisa di bilang kekinian :v) akhirnya kami naik kembali untuk melanjutkan perjalanan kami :3 ya karena hari sudah mulai sore kami pun pulang kerumah :3 oh iya lupa :# untuk menuju Air Terjun Kabayan ini dibutuhkan waktu sekitar 2 jam dari ibu kota OKU Selatan (muaradua) dengan kendaraan motor, akses jalannya pun bisa dibilang bagus, karena kami tidak menemui jalan yang terlalu berlubang dan semacamnya, selain itu penduduk di desa Sukabumi (paoh) juga sangatlah ramah, dari banyak penduduk yang kami temui mereka akan tersenyum saat kami lewat, dan juga kami tidak di pungut/pinta biaya saat kami menitipkan motor …   

Sekali lagi saya sangat takjub akan "KEINDAHAN BUMI OKU SELATAN" dan jika ada kesempatan mungkin saya akan kembali lagi ke Air Terjun tersebut atau mungkin pula ke Air Terjun yang lainnya, mengingat menurut data hampir setiap kecamatan yang ada di kabupaten kami memiliki Air Terjun. 

*BONUS FOTO

 

Senin, 13 Juni 2016

Mendaki Gunung Seminung

Juni 13, 2016 Posted by Anonim No comments
Assalamualaikum Wr.Wb
Selamat siang semuanya..

 

Setelah sekian lama tidak mengupdate isi blog ini, akhirnya pada siang ini saya bisa meluangkan waktu untuk berbagi, semoga yang membaca bisa terhibur :v walaupun tujuannya bukan untuk menghibur :3 baiklah pada kesempatan ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya dan teman-teman saat mendaki gunung Seminung. Baiklah saya langsung mulai cerita nya ya :3
Awalnya saya dan teman saya (Azmin) membuat sebuah rencana tentang sebuah pendakian ke gunung Dempo, karena pada saat itu kami memiliki waktu libur yang panjang, namun karena terlalu banyak halangan dan sepertinya bukan waktu yang tepat maka rencana kami tersebut dibatalkan. Dan beberapa waktu yang lalu, Azmin akhirnya memiliki waktu untuk bisa mendaki gunung namun bukanlah gunung Dempo melainkan gunung Seminung yang terletak di Kab.OKU Selatan,  tapi sayang sekali saya ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan sehingga saya belum bisa mendaki gunung bersama mereka. Setelah mereka mendaki gunung dan menunjukkan foto mereka di puncak gunung Seminung dengan pemandangan yang sangat indah, ditambah dengan timeline facebook yang penuh dengan foto-foto pemandangan dari puncak gunung Seminung membuat saya semakin tertarik dan tertantang untuk bisa mendaki gunung Seminung.

Dan setelah melakukan berbagai rapat dan paksaaan akhirnya kami memutuskan untuk mendaki gunung Seminung , disini ternyata tidak hanya saya yang sangat ingin mendaki gunung Seminung karena ada 2 teman saya lainnya (Ridho dan Bandi) yang sangat ingin pula mendaki gunung Seminung. Rencananya kami akan melakukan pendakian pada hari Sabtu dan Minggu, 7-8 Juni 2016. Sebelum melakukan perjalanan pada awalnya kami berencana untuk mengajak beberapa teman cewek kami (bukan pacar) untuk ikut serta dalam pendakian ini, namun karena ada beberapa hal mereka tidak jadi ikut. Dan tibalah pada hari Sabtu kami berkumpul di rumah Azmin sekitar Pukul 09.00 WIB. Setelah barang-barang, makanan lengkap, kamipun melakukan perjalan ke desa Kota Batu, Kec.Warkuk Ranau Selatan, setelah sampai disana kami langsung menuju ke rumah Paman Bandi untuk beristirahat. Setelah beristirahat siangnya kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke mushola PANDAWA (Pemandu Wisata) gunung Seminung , setelah sampai ke mushola PANDAWA kami langsung disambut oleh kakak-kakak yang ada disana, setelah mengurus parkiran motor kami pun berdoa untuk memulai pendakian. Dan pendakian pun dimulai.
Saat kami melihat tulisan Pintu Rimba gunung Seminung disini kami semakin tertantang untuk bisa sampai ke puncak gunung Seminung. Namun apa yang menjadi ekspetasi kami tidak lah sesuai dengan realita :v , belum setengah perjalanan kami sudah kecapekan :3 kami pun melanjutkan perjalanan dengan sistem LLS (Lima Langkah Stop) dan dengan sistem seperti itu, puncak gunung Seminung yang dengan pendakian normal bisa sampai selama 3 jam, menjadi 3 jam lebih karena kami tidak mendaki secara normal (maaf bahasanya terlalu ribet). Yang pada intinya karena kami kebanyakan istirahat kami memerlukan waktu yang lebih agar bisa sampai ke puncak, parahnya lagi tas kami berisikan berbagai alat dan barang sehingga kami keberatan saat membawanya. Dan hari pun mulai gelap, sudah mulai berkabut, dan jalan menuju puncak seminung yang semakin terjal sedikit mematahkan semangat kami, semangat saya khususnya. Saya tidak yakin bisa sampai kepuncak, namun perkataan Azmin membuat semangat itu menggebu-gebu kembali :v (Dia berkata bahwa untuk sampai kepuncak hanya tinggal dari gerbang SMA ke kantin bawah, yang sekolah di SMA N 1 Mda pasti tahu jarak nya) namun perkataannya itu adalah kebohongan yang sangat besar :v karena puncaknya masih jauh sekali, dan setelah mengerahkan seluruh tenaga yang tersisa akhirnya kami bisa sampai ke puncak gunung seminung :3 

Lalu kami menegakkan tenda, untungnya beberapa dari teman saya yang ikut mendaki adalah anak pramuka (Azmin, Panji, Subandi) oh iya, sampai lupa saya belum memperkenalkan siapa saja yang ikut kami mendaki :v kami mendaki sebanyak 6 orang dengan jenis kelamin yang sama :3 yaitu saya sendiri, Azmin, Panji, Ridho, Bandi, dan juga Gery. Baik lanjut ke cerita setelah menegakkan tenda kami pun berganti pakaian, karena pakaian kami sudah kotor saat diperjalanan, dan setelah itu saya membantu teman saya mencari kayu untuk membuat api :v dan setelah itu saya tidur :3 saya tidak tahu apa yang teman saya lakukan, hingga akhirnya saya pun terbangun saat mereka sudah memasak mie instan yang kami bawa sebelumnya. Dan setelah makan mie saya tertidur lagi :v di puncak gunung Seminung ini saya merasakan suhu yang sangat dingin sekali, dimana saya sudah mengenakan kaos kaki, celana, dan juga baju dua lapis namun dinginnya tetap terasa :3, dan pada saat tengah malam kami diguyur hujan yang membuat suhu nya semakin dingin. Dan setelah sekian lama tidur akhirnya hari sudah mulai pagi, dimana jika kita melihat ke bawah terlihat danau Ranau yang terbentang di hadapan kami, sungguh indah sekali :3 setelah mengambil beberapa foto kami pun membereskan tenda dan memasak mie instan kembali, setelah memakan mie instan kami pun menuruni gunung seminung untuk pulang. Setelah beberapa jam akhirnya kami kembali ke mushola PANDAWA, dan mengucap rasa syukur bahwa kami selamat selama perjalanan baik mendaki maupun menuruni gunung Seminung ini. Dan kamipun melanjutkan perjalanan kembali ke desa Kota Batu untuk mampir dan berpamitan kepada Paman teman kami (Bandi), dan akhirnya kami kembali menuju kota Muaradua, Ibu kota Kab. OKU Selatan untuk kembali beraktivitas karena besoknya sudah memasuki bulan Ramadhan.

Dan kesimpulan dari cerita diatas yaitu, saya sangat senang bisa meluangkan waktu bersama teman-teman saya , saya juga sangat senang dengan pengalaman mendaki gunung Seminung ini, dimana saya takjub akan ciptaan Allah yang sangat indah ini. Dan saya berpesan untuk kalian yang berencana untuk mendaki gunung, siapkan fisik kalian :v dan jangan contoh kami yang tanpa persiapan fisik. 

Baiklah seperti nya saya lupa untuk memberi tahu sebuah informasi penting :v gunung Seminung terletak di Kab.OKU Selatan. Prov.Sumatera Selatan. dengan ketinggian 1881 Mdpl.

Dan mungkin ini akhir dari tulisan kali ini :3 jika kalian berpikir tulisan ini GAJE atau semacamnya saya mohon maaf karena kita semua masih dalam tahap belajar, mohon maaf juga atas bahasa yang mungkin masih campur aduk antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah Kami. Dan jangan lupa berkunjung ke kabupaten kami , Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, karena kabupaten kami memiliki keindahan yang luar biasa. 

*BONUS FOTO


Sabtu, 07 Mei 2016

Trip To Halim

Mei 07, 2016 Posted by Anonim No comments


Hallo Semua!!


Setelah sekian lama tidak memposting apapun.. kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya bersama teman-teman saya saat ke danau halim , yang terletak di kecamatan buay rawan. Sebenarnya ini post lama namun saya unggah kembali agar bisa bernostalgia :D . Nah ini dia salah satu penampakan danau halim :D




Makin penasaran kan dengan danau halim , baiklah sebelum masuk ke cerita saya akan mengupas terlebih dahulu asal usul danau halim.

Konon zaman dahulu ada sebuah desa yang sangat makmur, dan suatu hari ada seorang nenek tua yang mengidap penyakit kulit yang sangat menjijikkan, nenek tersebut berkunjung ke desa yang sangat makmur tersebut, namun dia diusir, dan dipermalukan. Nenek tersebut pun murka dan menancapkan sebuah lidi lalu, dia menantang penduduk desa tersebut untuk mencabut lidi tersebut, dan tidak ada yang bisa mencabutnya, lalu nenek itu berkata kepada masyarakat desa tersebut “inikah yang kalian sombongkan?” lalu nenek tersebut mencabut lidi tersebut dan seketika muncul lah mata air dan terbentuklah sebuah danau yang sekarang dikenal dengan danau halim

Perlu digaris bawahi, menurut saya legenda tersebut belum tentu benar, karena legenda ini sangat mirip dengan legenda terbentuknya danau rakihan, dan danau ranau, jadi saya sedikit bingung mendengar legenda tersebut, walaupun saya tidak mendengar legenda tersebut dari penduduk disana secara langsung.

Oke lupakan legenda tersebut dan fokus ke cerita saya

Entah kapan saya tahu akan danau halim ini, namun dari awal saya sangat penasaran akan hal ini, ditambah dengan cerita teman sekelas saya membuat saya semakin ingin segera kesana, namun selalu saja tidak ada kesempatan. Karena saya orang nya sibuk Wkkwkwk hingga suatu hari saya merayu teman saya dimana dia merupakan penduduk asli Desa Gunung Cahya (Aulia G.N) untuk mengajak saya ke danau halim tersebut, namun yang menjadi permasalahannya kami tidak mungkin kesana berdua, dan saya mengusulkan agar dia mau merayu teman nya yang lain untuk pergi ke danau halim. Hingga tiba saat yang tepat, tanggal 26, September 2015 kami pergi ke danau halim, kami pun berjanji untuk berkumpul di rumah Aulia G.N pada pukul 8.00 , tepat pukul 07.50 saya sudah berangkat dari rumah saya, yang terletak di tangsi, dan setelah menempuh perjalan sekitar 15-20 menit akhirnya saya sampai dirumah Aulia G.N yang terletak di desa gunung cahya, setelah sampai disana betapa terkejutnya saya, saat melihat belum ada seorang pun disana, dan saya pun marah kepada dia dan memintanya untuk segera menguhubungi temannya yang lain, dan pada pukul 09.15 semua nya baru terkumpul dan kami segera pergi ke danau halim. Sesampainya disana kami memasak nasi, beserta lauk pauknya, lebih tepatnya mereka, karena saya hanya menonton mereka bekerja tanpa membantu mereka sama sekali, hahah... dan setelah semuanya siap kami makan siang, dan setelah itu kami menuju danau halim untuk mandi, jujur saja menurut saya danau ini lebih cocok disebut dengan danau lumpur karena ya isinya memang lumpur semua, dan air danau nya juga tidak terlalu dalam karena kami berkunjung ke sana saat musim kemarau, walaupun danau ini berwarna kecoklatan, dan sedikit kotor menurut pandangan saya, tapi airnya sangat dingin. Namun ya itu tadi mandinya bersama lumpur, dan teman saya Aulia G.N tergigit oleh udang :D  hahah,, dan setelah mandi kami memutuskan untuk kembali, sebelum pulang ke rumah saya terlebih dahulu mengikuti mereka untuk berkunjung ke salah satu rumah mereka, dan memakan sedikit makanan ringan. Namun disini saya hanya bisa tertawa sendiri karena saya tidak mengerti apa saja yang mereka katakan, karena mereka berbicara menggunakan bahasa daya. Sedangkan saya bukanlah keturunan orang daya, ya walaupun saya sedikit mengerti apa yang mereka katakan, tapi tetap saja itu merupakan hal yang lucu bagi saya.

Tidak lama dari itu saya pulang ke rumah saya, dengan pakaian basah kuyup, dan sesampainya di rumah saya langsung mandi kembali, ya walaupun danaunya jauh dari perkiraan saya, tapi saya sangat puas dengan danau tersebut. Ditambah dengan Aulia G.N dan teman-temannya sangat ramah dan baik terhadap saya, walaupun saya orang baru bagi mereka. Dan saya berharap saya bisa kesana lagi suatu hari, dan mungkin bersama sahabat-sahabat saya !!

Foto Danau Halim




Terima Kasih Sudah Membaca.