curhat dan diary online berkedok blog

Rabu, 25 Mei 2022

PULAU PISANG: 3 Bulan Setelah Berencana

Mei 25, 2022 Posted by KLARIPIKASI No comments

Asli yak, liburantu emang seru dan menyenangkan. Tapi seperti biasa, kalau udah direncanakan dari jauh hari biasanya kemungkinan plannya tidak terlaksana (gagal) lebih besar. Yap, sama kaya rencana ke Pulau Pisang ini, direncanakan beberapa minggu sebelum berangkat, eh ternyata ga jadi, dan akhirnya baru terrealisasikan 3 bulan setelahnya.

Paham ga? Engga kan ya? Sama wkwkw. Btw Assalamualaikum gaes, makasih nih udah mampir. Jadi Pulau Pisang ini sebenarnya udah direncanakan sejak bulan Februari, belum lama abis ndaki seminung (ceritanya baca di sini) sama maen ke proyek bendungan tiga dihaji. Apa ga gila, kerjaan maen terus wkwkwk. Tapi ya apa daya karena satu dan lain hal akhirnya gagal. Asli gua bingung kenapa gua mengawali ceritanya dengan bahasa yang agak ga jelas, ya udah deh mari kita lanjutkan cerita perjalanan ini.

FYI gaes Pulau Pisang atau kedepannya gua singkat dengan Pulpis adalah salah satu destinasi wisata yang ada di Lampung Bagian Barat, tepatnya masuk Kabupaten Pesisir Barat (yang tentunya mungkin udah lama dikenal dengan Kruinya). Pulau Pisang ini bisa diakses dari dua tempat, pertama bisa nyeberang dari Krui, ini sekitar 1 jam lebih, tapi kalau hoki bisa ketemu lumba-lumba, satunya lagi bisa diakses dari Tembakak, ini cuma 15-20 menitan doang. BTW kita nemu informasi Pulpis ini salah satunya dari Tiktok, ya walaupun gua pribadi udah pernah tau karena temen gua udah ada beberapa yang kesini sih.

Setelah melihat tanggal yang sangat sesuai (ada libur di hari senin), kami memutuskan untuk berangkat ke Pulpis pada tanggal 14 Mei 2022. Yap, hari sabtu. Setelah dapet tanggal, gua dan partner ngide (re: Yukcak) mulai mengajak semua teman yang kami kenal untuk pergi ke pulau ini. Selain itu tidak lupa kami merencanakan dan mencari segala sesuatu dari kebutuhan logistik, hingga penginapan. Dari yang rencananya bisa sampai 14 orang, ternyata kami hanya bisa mengajak 11 orang (tentunya dengan berbagai macam paksaan dan rayuan). Ada yang harus memohon-mohon, ada yang harus ditanyain tiap hari, dan sebagainya. Ya, tapi akhirnya ada 11 orang yang berangkat (5 Cewe, 6 Cowo).

Yak, jadi setelah rencana ini sudah terlihat hilalnya gua sama yukcak nyari-nyari informasi terkait penginapan, kapal buat nyeberang, jualan ikan, dan semua hal penting lainnya. Ga lupa, karena perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih 4-5 jam dari tempat kami tinggal (Muaradua) kami juga memikirkan transportasi kesananya. Untungnya ada temen kita yang bisa bawa mobil pribadinya, jadi kita lumayan menghemat biaya nih di bagian ini.

Oke, lanjut. Akhirnya yang berangkat ke Pulpis yaitu gua, panji, bandi, memet, berama, ridho, yukcak, amik, ragil, nina, dan dwi. Jadinya ber 11 bawa dua mobil. Perjalanan ke Pulpis dimulai dari Desa Gunung Cahya sekitar pukul 10.00, padahal janjinya pukul 08.00, karena target kita sore-sore udah bisa explore pantai, tapi ya ternyata agak kesiangan (bukan gua). Perjalananpun cukup cepat karena pukul 13.30an kita sudah tiba di Tembakak (tempat nyeberang). BTW barang yang dibawa juga cukup banyak, mengingat kita ingin menghemat biaya jadi kita bawa rice cooker, bawa panggangan, bawa arang, bawa sosis dan bakso, bahkan bawa beras sendiri. Hal wajar, karena ini kali pertama ke Pulpis dan kita memperkirakan bahwa harga makanan di sana akan melambung tinggi (tempat wisata kan biasanya begitu).

Setelah tiba di Tembakak, kami langsung mengeluarkan barang-barang dan segera naik ke perahu. Dengan kondisi ombak yang cukup besar kami melakukan penyeberangan. Awalnya kami (khususnya gua) sangat santai dan menikmati perjalanan, sampai gua sadar kalau ombaknya itu lebih tinggi dari posisi kita (kebayang ga si, ya semoga kebayanglah ya). Abis itu gua terkagum-kagum (alias panik dalam hati). Untung penyeberangan dari tembakak hanya memakan waktu sekitar 15 menit, jadi kita sudah tiba di Pulpis tepat sebelum pukul 14.00. Kebetulan temen gua ada yang mau tes BUMN juga di jam segitu, Alhamdulillah nyampe dan ga terlalu serem karena cepet.

Sampe di Pulpis kami langsung menuju homestay yang sudah dibooking sebelumnya, meletakkan barang, lalu melaksanakan Ishoma. FYI makan siang juga sudah dibeli dari Muaradua wkwkwk, karena takut setibanya di Pulpis belum sempat makan/ketemu makanan mahal. Biasa gaes, menghemat karena budget tipis. Setelah Ishoma kami langsung menuju destinasi pertama yaitu Batu Guri. Batu Guri ini letakknya di sisi barat pulau gitu deh kayanya wkwkw. Karena ombaknya lagi cukup gede, kita Cuma bisa liat dari kejauhan gaes. Di tempat ini juga kita mandi, agak nekat si, mengingat ini ombaknya langsung ke Samudra Hindia. Tapi ya, karena ramean jadi kita saling mengingatkan aja.

Kesan pertama gua datang ke Pulpis ini yaitu cukup bersih. Karena gua ngeliat sampahtu ga terlalu banyak, ya dalam batas wajarlah. Terus gua juga kagum, karena udah ada satu BumDes yang aktif bergerak. Udah ada akun instagram, informasi wisatanya juga ada, jadi kaya terstruktur gitulah. Pas gua nanya ke abang-abang yang ada di BumDes juga abangnya ramah banget, ngejelasin apa aja yang ada di Pulau, terus ngejelasin banyak hal lah, WKWKW. Pulpis ini gua kira kecil anjir pulaunya, ternyata cukup luas. Bahkan satu Pulau ini udah jadi satu wilayah administrasi kecamatan sendiri. Terus ada 6 desa, kebayang ga lu wkwkwk. Gua kira kecil kan, yang 5 menit udah bisa dikelilingi pake jalan kaki hahaha.

Oh iya maaf ceritanya lompat-lompat, jadi pas di awal itu gua langsung diajak keliling sama pemilik homestay, Bang Felly namanya. Berhubung beliau Cuma punya satu motor, jadinya Cuma gua yang bisa diajak keliling. Gua dikelilingin tuh ke mercusuar, keliling Pulpis, ditunjukkin jalan ke Batu Guri, pokoknya lengkap dah. Hal itu sangat bermanfaat sebagai modal kami untuk mengelilingi Pulpis. Oke lanjut lompat lagi ceritanya, abis dari Batu Guri kami langsung kembali ke homestay, tentunya jalan kaki. Jalannya juga cukup jauh btw, jadi ya cukup menguras tenaga, mana kita Cuma bawa dua botol minum 1,5 L buat orang 11 hahaha.

Kita tiba di homestay udah cukup malam, sehingga kita langsung memasak nasi, menyiapkan peralatan manggang, serta bersih-bersih alias mandi. Untuk ikannya kita sudah bawa bumbu racik. Terus ikannya masih fresh banget, karena baru aja mendarat dari laut. Ikan yang akan kita bakar adalah ikan tongkol ukuran jumbo, pokoknya mantapdah. Bang Felly juga ngebantu kita ngebersihin ikan sampai nyiapin api buat kita bakar, pokoknya kalau kalian mau ke Pulpis nginepnya mending di tempat Bang Felly ini dah, nanti gua kasih nomornya kalau butuh hehe.

Singkat cerita malam itu kita langsung manggang-manggang, terus lanjut menghabiskan malam di tepi pantai. Malam itu juga gua nyoba melipir ke dermaga hancur (wkwkwk, gua sebut dermaga hancur karena tinggal sisa kerangkanya aja hahah), awalnya nyusulin temen gua, tapi ya lama-lama seru juga. Sayangnya, gua lupa kaga bawa jaket. Gua lupa kalau malam juga bisa dingin sekalipun itu di pantai. Malam itupun orang-orang pada begadang sampe pagi, tapi gua ga ikut si, gua tidur duluan sekitar pukul 23.00 apa 24.00 gitu, atau bahkan sebelumnya. Gua mikir harus nyiapin energi buat melanjutkan kegiatan besok pagi (explore lagi).

Oke lanjut lompat lagi ceritanya, tiba di esok hari kita langsung jalan menuju mercusuar. Mercusuar ini terdiri dari 5 tingkat (alias ada 5 tangga), namun puncaknya itu ga bisa diakses, karena dulu sempet ada yang naek sampai belasan orang dan tentunya bahaya (padahal kapasitasnya hanya 5 orang), jadi pintu aksesnya di kunci deh, (Sekilas info di Pulpis juga ada banyak pohon cengkeh, pohon cengkeh ini kami lalui waktu menuju ke mercusuar) sayangnya pas sampe mercusuar udah ada satu rombongan yang duluan, jadi kami menunggu sekitar 30 menit dan bertahan dalam serangan nyamuk WKWKWK. Setelah menunggu cukup lama kami langsung naik ke mercusuar. Sayangnya Cuma gua panji dan memet yang berhasil sampai ke puncak (anjay sombong). Selain emang ga boleh banyak-banyak, yang lain juga takut karena cukup bergetar. Terus sebagian lain udah pulang duluan karena siap-siap mau mandi lagi di pantai. Kebetulan belum pada sarapan juga ya kan, jadinya harus ada yang ngejar buat masak.

Turun dari mercusuar, kami langsung makan dan diskusi mengenai kegiatan berikutnya. Karena ada satu tempat lagi yang belum dikunjungi, yaitu Goa Liang. Goa liang ini berada di ujung pulau, jadinya harus berjalan kaki lagi, dan cukup jauh. Sayangnya ga semuanya mau ikut, jadi yang masih sanggup jalan Cuma gua, memet, dwi, ragil, dan nina. Akhirnya kita memutuskan untuk pergi berlima dengan sisa tenaga yang kita miliki.

(BTW cerita ini ga gua tulis dalam waktu yang bersamaan ya gaes, jadi ya mood nulisnya beda-beda, maaf kalau bahasanya agak aneh. Cerita di atas itu mostly gua tulis di siang hari wkwkw, terus yang lanjutan cerita ke bawah ini gua tulis malam-malam, karena gua ga jadi olahraga, tapi belum ngantuk. Udah sekian sekilas curhatnya).

Lanjut, ternyata perjalanan ke Goa Liang cukup lama gaes, dan sangat menguras tenaga. Jalannya itu > 1 km dengan medan yang naik turun. Untungnya kita dibersamai oleh Bang Felly, jadi kalo ga kuat bisa ngikut beliau wkwkwk. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya kita sampai di Goa Liang. Awalnya kita kaget kan kenapa kaga ada Goanya, ternyata oh ternyata Goanya dibawah, terus kita ada di atasnya (kebayang ga), terus yang bisa kita liat itu kaya sumur (asli gua ga bisa mendeskripsikannya, terus gua lupa moto juga Goanya ahaha). Ya udahlah ya. Terus karena bentukannya tebing curam batu karang gitu, pemandangannya langsung ke Samudera Hindia gaes, dan asli keren parah sih. Kaya di Bali wkwkwk. Terus didekat tebingnya ini ada makam keramat gitu gaes, ya kesotoyan gua mengatakan hal itulah yang menyebabkan mengapa Goa ini dinamakan Goa Liang. WKWKWK.

Terus atas dasar ngide lagi, gua mengajak temen yang lain buat pulang dengan jalan yang berbeda, yang secara tidak langsung membuat kami memutari Pulpis secara utuh. Awalnya gua ngira ya gampanglah gitu kan, tapi ternyata tidak segampang itu. Jalannya naek turun, terus jauh banget anjir. Lebih dari 4 Km deh kayanya. Di jalan kita ketemu biawak, monyet, kelomang, banyak dah. Ada banyak pemandangan indah juga, jadi ya ga rugi. Tapi ya itu tadi sampe di homestay kaki mau meledak hahaha.

Nah, disini nih ada sedikit kepanikan, awalnya kan kita mau pulang sekitar pukul 15.00an kan, sebelum ashar. Tapi ternyata karena kita ngide mutarin Pulpis dan lama sambil foto-foto akhirnya kita mepet tu sampai di homestay sekitar pukul 14.15 mana belum pada mandi, kamar mandi cuma dua. Belum makan juga. Tapi akhirnya kita udah siap sebelum jam pulang tiba. Ya walaupun ujung-ujungnya tetap ngaret karena ombak cukup tinggi. Kalau ga salah kita meninggalkan Pulpis sekitar pukul 16.00 atau lebih gitu. Sorelah pokoknya. Ombaknya juga luar biasa, ampe ga ada yang berani bikin video lagi wkwkwk.

Udah deh, kurang lebih segitu perjalanannya, agak maksa si gua nulis ini. Tapi ya gapapa demi hobi curhat berkedok nulis blog yang harus tetap dilestarikan hehe. Siapa tau salah satu tulisan gua bisa mengantarkan gua liburan gratis kedepannya 😊. HAHAHA. BTW sebenarnya plan awalnya kita mau ngunjungin Kebun Raya Liwa juga, tapi ternyata ga cukup waktunya, akhirnya kita langsung pulang dan melanjutkan kehidupan.

Ya menurut gua secara keseluruhan Pulpis keren si, kalau gua bandingin sama Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu ya bisa dibilang udah 11 12 lah, malah Pulpis lebih alami dan lebih menantang wkwkw. Tapi ya emang skala pengelolaannya udah beda sih, jadi ga bisa disamain juga. Terus ya harapan gua Pulpis bisa dikenal lebih sih kedepannya, karena ini aset yang sangat bagus wkwkwk. Keren lah pokoknya. Kalau suatu saat ada yang ngajakin gua lagi buat ke Pulpis kayanya gua ga akan mikir dua kali buat mengiyakan.

Udah, sekian dulu ceritanya gaes, maaf kalau agak maksa, lompat-lompat, aneh, dan hal jelek lainnya.

Jangan lupa kalau ada kritik saran boleh banget dihubungin medsos gua (sumpah seolah-olah guatu ada banyak yang baca ya selama ini, padahal kayanya kaga wkwkw). Kalau mau anonim juga bisa lewat secreto ya wkwkw gua punya kok, bisa diakses di sini (secreto.site)

Dah pokoknya terima kasih yang udah mampir, perjalanan berikutnya doain gua bisa ke Belitung, Kalimantan, Sumbawa, dan banyak tempat lainnya ahaha. Terakhir ini bonus foto-foto kita selama di Pulpis (nyusul yak, males milihin fotonya).

Sekian Gaes, Wassalamualaikum Wr. Wb